Seminggu Bersama Criteo, Ini Hasil dan Reviewnya

Pertemuan awal kang erik dengan Criteo adalah disaat kang erik mencari program PPC yang membayar publishernya dengan harga yang masuk akal. Maklum saja, sebagai manusia normal kang erik membutuhkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup kang erik sehari-hari. Belum lagi target menikah taun depan yang terus membayangi pikiran kang erik dan membuat kang erik harus mencari penghasilan tambahan lebih banyak lagi dari biasanya.

Seperti biasa, kang erik selalu menanyakan solusi berbagai permasalah melalui situs Google. Dan entah bagaimana, akhirnya kang erik mendapat rekomendasi dari beberapa blog untuk mendaftar di program periklanan Criteo. Yang kang erik tahu dari sana Criteo itu masuk jenis iklan PPC (Pay per click), tapi entah kenapa setelah berhasil daftar, kang erik rasa Criteo ini adalah program periklanan berbasis CPM (Cost Per Mile). Buktinya kang erik tidak menemukan berapa jumlah iklan yang diklik oleh pengunjung, hanya statistik jumlah impressi, CTR dan Revenue saja.

Oh iya, untuk proses pendafatrannya sendiri terbilang tidak terlalu ketat seperti halnya adsense dan dilakukan dengan cara review manual oleh pihak Criteo. Agan sista cukup siapkan saja blog dengan uv 50.000 – 300000 perbulan atau yang lebih besar dan yang paling penting silahkan agan sista pilih account countrynya Germany dengan lokasi Indonesia. Jika sudah begitu, tinggal tunggu saja. Biarkan mereka melakukan review terlebih dahulu dengan blognya agan sista.

Criteo menyediakan iklan dengan beragam format seperti iklan dengan format desktop, mobile dan textlink. Kang erik sendiri lebih memilih menggunakan format iklan desktop dengan ukuran 300×250 karena terasa sangat pas saja dengan format blog kang erik. Untuk iklan yang ditampilkan oleh Criteo ini adalah iklan-iklan premium dan mirip dengan iklan adsense. Biasanya iklan yang muncul adalah iklan dari situs Lazada Indonesia, Bukalapak, Tokopedia dan sejenisnya.

Adapun penghasilan kang erik dari criteo ini cukup lumayan, tidak besar, tidak juga kecil. Awalnya kang erik berniat untuk mencopot iklan Criteo tersebut berhubung penghasilannya sangat kecil. Bayangkan saja kang erik hanya diberi 0.40 euro untuk jumlah impressi lebih dari 15.000. Namun kemudian, setelah kang erik pasang lebih dari 3 hari, barulah kelihatan penghasilan yang lebih baik.

cpm criteo, review criteo, kelebihan criteo, pembayaran criteo

Untuk minimal payoutnya adalah sebesar 50 euro dengan ketentuan penghasilan akan dibayarkan net 30. Artinya jika bulan Oktober 2016 penghasilan agan sista sudah mencapai ambang batas pembayaran, maka pembayarannya akan dikirim pada bulan November 2016 ke rekening Bank agan sista.

Untuk bukti pembayaran Criteo tentu saja kang erik belum punya. Selain karena baru memasang iklannya beberapa hari ini, juga karena penghasilan kang erik baru sekitar 10 euroan saja. Jadi masih jauh untuk mencapai target minimal pembayaran yang sebesar 50 euro.

Demikianlah pengalaman kang erik seminggu bersama Criteo. Intinya meskipun penghasilan dari Criteo tidak terlalu banyak, tapi cukup baik untuk menambah penghasilan agan sista dari ngeblog. Iklan yang ditampilkannya pun sangat bagus karena merupakan iklan premium yang terlihat clean dan profesional. Agan sista bisa mempertimbangkan untuk memasang iklan poptm, jika agan sista mau mendaptkan penghasilan lebih.

Baca Juga : Review Kekurangan Kelebihan dan Pembayaran Poptm

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *