Indonesia adalah satu-satunya negara di Asia yang bisa mempertahankan perekonomiannya saat krisis ekonomi melanda dunia internasional. Prestasi ini merupakan yang paling membanggakan sebagai negara berkembang. Kestabilan ekonomi yang Indonesia dapatkan ini merupakan jerih payah pemerintah dan para pengusaha Indonesia yang terus berinovasi dalam bisnisnya. Seperti yang dilakukan oleh PT RAPP milik Sukanto Tanoto ini, perusahaan yang bergerak di bidang produksi kertas ini kiprahnya cukup membanggakan untuk skala internasional.
Produk yang paling dikenal oleh masyarakat internasional adalah PaperOneTM. Produk yang laris manis terjual ini nyatanya diproduksi dengan cara yang efektif. Bahkan, prestasi yang didapatkan oleh Perusahaan Riau Andalan Pulp and Paper ini adalah menduduki posisi kelima sebagai perusahaan terefisien sedunia. Dunia mengapresiasi bagaimana perusahaan RAPP Riau ini menjalankan roda produksi bisnisnya secara efisien. Makna efisien yang tampak di sini adalah kemampuan PT. RAPP untuk meminimalisir energi air dan listrik secara tepat padahal jam produksi perusahaan 24 jam penuh. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa, sebabnya dengan jam kerja yang besar tetapi RAPP mampu menekan jumlah energi air dan listrik dengan benar. Selain itu, PT. RAPP juga berusaha menekan jumlah emisi karbon dengan menggunakan gas. Hal ini diungkapkan bahwa penggunaan batubara yang membuat emisi karbon meningkat, dan penggunaan solar yang tidak efisien bila dibandingkan dengan pemakaian gas untuk memproduksi kertas.
Sekitar 87% dari kebutuhan bahan bakar produksi PT. RAPP memanfaatkan black liquor yaitu pemanfaatan kembali sisa dari pengolahan bahan baku kayu. Lalu sisanya sebanyak kurang lebih 13% menggunakan bahan bakar gas sebagai alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan. Efisiensi bahan bakar yang ramah lingkungan ini tidak terlepas dari peran IVL sebagai lembaga penelitian di Swedia. Menurut IVL yang mencatat jejak emisi karbon, emisi karbon yang dihasilkan dari produksi 1 ton kertas adalah sebesar 1070 kg setara karbon, dan dari produksi 1 ton pulp sebesar 850 kg setara karbon. Setelah mendapatkan laporan data yang demikian di tahun 2012 silam, akhirnya perusahaan RAPP ini berusaha menekan emisi karbonnya dengan menggunakan gas dan sisa pengolahan kayu.
Berbagai prestasi yang didapatkan oleh PT. RAPP ini harus diacungi jempol, sebab di samping prestasi yang gemilang di kancah internasional, perhatian PT. RAPP kepada lingkungan dan masyarakat pun masih tinggi. Terbukti dengan berbagai program yang dicanangkan oleh PT. RAPP selalu bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar hutan Indonesia. Program lainnya adalah program-program yang ditujukan untuk menjaga pelestarian hutan, seperti Free Fire Village atau biasa dikenal dengan desa bebas api, masyarakat peduli api, restorasi ekosistem Riau, dan masih banyak lagi.
Melihat bagaimana gemilangnya prestasi dan hebatnya PT. RAPP untuk terus berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian hutan memang patut dijadikan teladan. Karena tidak banyak perusahaan dan pengusaha yang masih peduli dengan masyarakat, lingkungan khususnya hutan. Prinsip usaha yang berkelanjutan diturunkan oleh Sukanto Tanoto mampu mengilhami jiwa usaha dalam tubuh PT. RAPP untuk lebih mempedulikan masyarakat Indonesia. Prinsip usaha ini pula yang menyebabkan bisnis Sukanto Tanoto berkembang pesat dan terkenal hingga ke kancah internasional. Prinsip yang demikian yang patut dicontoh oleh para pengusaha lain, agar bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.