Terjadinya luka bakar bisa pada bagian tubuh yang mana saja, terlebih bagi mereka yang setiap harinya berhubungan dengan api dan sumber panas yang lainnya misalnya saja koki, tukang las, pekerja pabrik yang menggunakan api listrik, petugas listrik, dan yang lainnya. Selain itu juga banyaknya kasus yang terjadi karena ketidaksengajaan misalnya terkena air panas, pada saat memasak terkena cipratan minyak, dan akibat mengalami kecelakaan seperti kebakaran akibat meledaknya tabung gas, listrik koslet, dan yang lainnya. Palang Merah Indonesia atau PMI mendeskripsikan luka bakar sebagai cedera secara keseluruhan yang terjadi karena terkena paparan suhu yang tinggi. Karakteristik luka ini sangat bergantung kepada kedalamannya.
Ada banyak faktor yang menyebabkannya seperti :
- Panas suhu diatas 60O C misalnua api, uap panas, dan benda panas.
- Listrik seperti listrik rumah tangga dan petir.
- Kimia seperti soda api, air aki atau zuur.
- Radiasi seperti sinar matahari atau ultraviolet dan bahan radio aktif.
Luka ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Luka Superfisial (Derajat Satu)
Luka ini hanya meliputi lapisan epidermis saja atau lapisan kulit paling atas. Biasanya luka ini ditandai dengan kemerahan, rasa nyeri, dan juga terkadang terjadinya pembengkakan. Luka superfisial ini akan menyebabkan rasa nyeri selama 2 hingga 3 hari, yang selama beberapa hari berikutnya akan dilanjutka dengan pengelupasan kulit. Luka ini biasanya berwarna merah sedangkan luka yang berat akan bisa berwarna merah muda. - Luka Derajat Dua (Sedikit Lebih Dalam Dari Derajat Satu)
Luka ini meliputi lapisan paling luar kulit yang rusak dan akan mengganggu bagian lapisan bawahnya. Luka tingkat ini merupakan jenis luka yang paling sakit, ditandai dengan munculnya gelembung gelembung pada kulit yang bengkak, berisi cairan, berwarna kemerahan atau juga putih, rusak, dan kulit lembab. - Luka Derajat Tiga
Pada luka tingkat ini, lapisan yang terkena bakar itu tidak ada batasnya, dan bahkan bisa sampai ke tulang dan organ bagian dalam. Ini merupakan luka yang tingkatannya paling berat dan biasanya akan ditandai dengan menjadi keringnya kulit, pucat, atau putih, dan bahkan akan menjadi hitam dan gosong. Luka tingkat tiga ini berbeda dengan derajat satu dan dua karena luka ini tidak akan menimbulkan rasa nyeri.
Lalu bagaimana cara mengatasi luka ini? Berikut beberapa cara mengatasi luka bakar diantaranya yaitu :
- Dengan mengalirkan air biasa ke daerah yang ada lukanya. Jika adanya bahan kimia maka air dialirkan terus menerus hingga 20 menitan atau lebih.
- Pakaian dan perhiasaan dilepaskan. Jika adanya pakaian yang melekat pada luka maka pakaian yang menempel disekitar luka digunting, dan pada saat akan melepaskannya jangan terlalu memaksakan.
- Luka ditutupi dengan menggunakan penutup luka steril dan gelembung jangan dipecahkan.
- Hindari penggunaan mentega, odol, kecap, kopi, dan air es.
- Dan segeralah melakukan pengobatan ke fasilitas kesehatan.
Itulah pengertian luka bakar, faktor penyebabnya, jenisnya, & cara mengatasinya. Perawatan yang diperlukan sangat tergantung kepada tingkat keparahan luka itu sendiri. Luka tingat superfisial mungkin bisa ditangani dengan pereda nyeri yang sederhana. Sedangkan jika lukanya besar memerlukan pengobatan khusus dan lebih lama di pusat perawatan luka yang khusus. Untuk meredakan rasa nyeri maka kita bisa mendinginkannya dengan air ledeng.