Anda mungkin merasa asing atau bingung dengan judul yang saya buat di atas, saya sendiri bingung untuk membuat judul pada postingan kali ini. Namun pada intinya pada postingan kali ini saya akan membahas tentang zone records dan berbagai macam tipenya, seperti address (A), canonical name (CNAME), pointer (PTR), name server (NS) dan lain sebagainya.
Zone records berfungsi sebagai file untuk menyimpan konfigurasi server DNS. Sedangkan untuk tipe dari informasi yang terdapat didalamnya adalah sebagai berikut :
- A (Address)
Digunakan dalam pemetaan nama host ke alamat IP secara statis. Penggunaan yang umum pada suatu server web adalah “www”, sehingga pada konfigurasi A ditambahkan data alamat IP untuk mengenali alamat domain tersebut.
Format penulisannya :
www IN A 192.168.1.1 - MX (Mail eXchanger)
Digunakan dalam konfigurasi server email. Merupakan data dengan tipe spasial untuk spesifikasi layanan email pada suatu domain. Dalam melindungi proses lalu lintas data email, data MX mempunyai nilai prioritas dalam bilangan numeric, dengan prioritas tertinggi berada pada angka terendah yang akan dipilih terlebih dahulu. Sebagai contoh, jika pada konfigurasi MX pertama anda memberikan nilai 10 dan pada konfigurasi MX selanjutnya memberikan nilai 20, maka untuk pengaksesannya pertama kali akan mengecek ketersediaan sumber daya pada MX yang pertama yang diberi nilai 10.
Contoh konfigurasinya sebagai berikut :
IN MX 10 mxl.dedeerik.com - CNAME (Connonical NAME)
Merupakan nama alias dari suatu nama domain, sehingga dapat dijadikan solusi dimana pada mesin server yang sama mempunyai dua nama host yang berbeda. Sebagai contohnya, pada server dikonfigurasi bahwa untuk mengakses server email dapat melalui alamat mail.dedeerik.com. Untuk konfigurasinya adalah sebagai berikut :
Mail IN CNAME mxl.dedeerik.com. - NS (Name Server)
Digunakan untuk menginformasikan mengenai “authoritative name server” dalam pengelolaan suatu domain. Pada beberapa konfigurasi, NS dibuat tidak hanya satu, akan tetapi mempunyai secondary sebagai cadangan apabila server pertama mengalami kerusakan.
Contoh konfigurasinya sebagai berikut :
IN NS dns.dedeerik.com.
Baca Juga : Cara Membuat Nameserver (NS) Dengan Domain Sendiri - PTR (Pointer)
Digunakan dalam pemetaan alamat IP ke nama host (reverse domain name server) ini kebalikan dari A (address).
Contoh konfigurasinya :
192.168.1.1 IN PTR www.dedeerik.com. - SOA (Start Of Authority)
Definisi mengenai awal dari suatu file zone. Contoh konfigurasinya adalah sebagai berikut :@ IN SOA dedeerik.com.root.dedeerik.com. (
1; Serial_number
604800 ; Refresh_number
86400; Retry_number
2419200 ; Expire_number
604800 ) ; Negative Cache TTL – minimumBerikut adalah penjelasannya :- Diawali dengan @ sebagai penanda.
- dedeerik.com, sebagai NS, menjadi domain utama dari server.
- root.dedeerik.com, sebagai informasi email untuk pihak yang bertanggung jawab terhadap domain.
- Angka 1, merupakan nomor seri dari file zone. Server secondary (jika ada) akan melakukan pemeriksaan setiap akses yang dilakukan dengan membandingkan besaran nilai yang dimiliki. Apabila pada file zone pada server secondary lebih kecil, maka akan langsung melakukan pemindahan zone ke mesin server utama.
- 604800, merupakan selang waktu dalam detik untuk server secondary melakukan pemeriksaan terhadap perubahan file zone pada server utama.
- 86400, merupakan selang waktu dalam detik untuk mempertahankan file zone ketika server utama tidak memberikan respon.
- 2419200, merupakan selang waktu dalam detik untuk melakukan refresh.
- 604800, merupakan nilai TTL untuk semua sumber daya pada file zone.
Demikian pembahasan singkat dari saya kali ini. Apabila anda ingin melakukan pengecekan semua tipe zone records, anda dapat mengunjungi mxtoolbox.com .
Baca Juga : Cara Menghubungkan Domain ke IP VPS atau Hosting