Pernahkan agan sista mengalami saldo tabungan yang membengkak berkali-kali lipat secara tiba-tiba?. Inilah yang kang erik alami dulu pada saat kang erik kuliah di salah satu Universitas di Bandung. Girang dan seneng banget rasanya, seperti dapet durian runtuh berkali-kali. Bayangkan saja, anak kuliahan yang punya duit pas-pasan tiba-tiba dapet duit 20 juta lebih, sungguh sebuah kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Dalam pikiran kang erik waktu itu, duit tersebut mau kang erik pake buat beli laptop baru, handphone baru, traktirin anak-anak sekelas sampai buat jajanin mantan pacar. Meskipun begitu, kang erik sebenarnya was-was juga, ini duit dapet dari mana? ko tiba-tiba mampir ke rekening kang erik? Seingat kang erik, semalaman kemaren kang erik tidak ngepet dan kang erik tidak miara tuyul sama sekali.
Kejadian tersebut bermula pada saat kang erik membuka layanan Internet Banking BRI untuk melakukan pengecekan transferan dari temen-temen pengguna jasa kang erik (bukan jasa plus-plus). Yah, waktu kuliah dulu kang erik lumayan terkenal sebagai penyedia jasa perbaikan laptop dan sejenisnya. Pemasukan dari sini memang tidaklah besar, tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan kang erik sehari-hari.
Baca Juga : Cara Daftar dan Aktivasi Internet Banking BRI
Pada saat kang erik coba cek saldo, kang erik merasa sangat terkejut karena ternyata saldo tabungan kang erik menjadi 25 juta rupiah, padahal seingat kang erik, terakhir kali kang erik cek (kemaren) saldo rekening tabungan kang erik masih 1 juta rupiah. Ada apa ini?
Karena penasaran, akhirnya kang erik coba cek mutasi rekening dan ternyata benar saja ada uang 24 juta yang masuk ke rekening tabungan kang erik sehingga saldo tabungannya menjadi 25 juta. Lalu, siapa yang mengirim uang tersebut? Seingat kang erik, kang erik tidak pernah mengikuti kuis berhadiah apapun dan tidak ada teman atau keluarga yang mengkonfirmasi telah mentransfer uang ke rekening kang erik tersebut.
Kang erik kucek mata berkali-kali, takutnya kang erik salah lihat atau sedang bermimpi, tapi ternyata memang benar saldo tabungan kang erik totalnya 25 juta. Karena masih was-was dan ga tau siapa yang sudah mengirim uang ke rekening kang erik, akhirnya kang erik biarkan saja. Waktu itu kang erik berpikir untuk menarik uang 24 juta tersebut besok pagi, sekalian ke kampus.
Namun ternyata pas besoknya itu, uang 24 juta yang ingin kang erik ambil ternyata sudah lenyap. Saldo tabungan kang erik kembali seperti sedia kala. Ada perasaan nyesel juga, kenapa ga di transfer ke rekening lain atau di ambil pada saat kang erik baru mengetahuinya kemaren.
Kang erik juga sempat memprint buku tabungan supaya lebih meyakinkan apakah memang pernah ada uang numpang lewat sebesar 24 juta ke rekening kang erik atau tidak, dan berikut hasilnya :
Hal seperti ini juga pernah kang erik alami di rekening tabungan bank BCA, hanya saja untuk bank BCA ini tidak pernah kang erik ketahui langsung. Kang erik mengetahinya saat melakukan print buku tabungan dan di buku tabungan tersebut jelas-jelas ada dana siluman yang masuk ke rekening tabungan kang erik.
Dari kedua kasus di atas, menurut kang erik saldo tabungan yang membengkak ini diakibatkan oleh kesalahan sistem pada bank yang bersangkutan. Mungkin saja ada kesalahan tertentu yang mengakibatkan terjadinya error. Hal lain yang mungkin saja terjadi adalah karena adanya koruptor yang ingin melakukan pencucian uang. Jadi, si koruptor tersebut mencari-cari rekening keluarga, teman atau kenalannya untuk mencuci uang hasil korupsinya supaya terlihat bersih. Hmm, serem juga ya.
Maka dari itu menurut hemat kang erik, jika tiba-tiba saldo tabungan agan sista membengkak berkali-kali lipat, agan sista jangan senang dulu. Selidiki dari mana uang itu berasal dan apa tujuannya uang tersebut dikirim ke rekening agan sista. Jika dalam 1×24 jam ternyata saldo masih membengkak, agan sista bisa melaporkannya ke pihak bank terkait untuk dilakukan pengecekan.
Jika saldo tabungan agan sista membengkak sangat besar sampai ratusan juta atau milyaran rupiah, agan sista bisa melaporkannya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dilakukan penyelidikan. Biasanya pihak OJK akan bekerja sama dengan kepolisian untuk mengusut dari mana uang tersebut berasal.
Baca Juga : Ini Dia Perbedaan Tabungan Britama dan Simpedes BRI